Wahai Rekan-rekan dunia telekomunikasi,
Sebelumnya saya ucapkan permohonan maaf karena baru sekarang mulai bisa aktif di dunia pertelekomunikasian lagi dan mulai mengisi ulang blog saya setelah lebih dari 3 tahun vakum. Setelah saya pikir-pikir, sepertinya sayang jika ilmu itu tidak dibagikan ke dunia luas takutnya ama-lama malah bisa jadi bisul. Oleh karena itu saya kembali lagi dengan semangat baru, visi baru dan ilmu baru yang siyap dibagikan.
Rencana saya, saya akan merubah tampilan dari blog ini kemudian mengisi dengan topik-topik yang lebih menarik dan up to date dengan tidak meninggalkan kesan “easy reading”. So, jika tidak keberatan, rekan-rekan boleh membantu saya dengan menyampaikan topik yang ingin diketahui dan tampilan seperti apa yang diinginkan.
Sebelumnya saya ucapkan permohonan maaf karena baru sekarang mulai bisa aktif di dunia pertelekomunikasian lagi dan mulai mengisi ulang blog saya setelah lebih dari 3 tahun vakum. Setelah saya pikir-pikir, sepertinya sayang jika ilmu itu tidak dibagikan ke dunia luas takutnya ama-lama malah bisa jadi bisul. Oleh karena itu saya kembali lagi dengan semangat baru, visi baru dan ilmu baru yang siyap dibagikan.
Rencana saya, saya akan merubah tampilan dari blog ini kemudian mengisi dengan topik-topik yang lebih menarik dan up to date dengan tidak meninggalkan kesan “easy reading”. So, jika tidak keberatan, rekan-rekan boleh membantu saya dengan menyampaikan topik yang ingin diketahui dan tampilan seperti apa yang diinginkan.
Juli 27, 2008
Dari 1G ke 4G (brief history 2 of 3)
Generasi saat ini ..
Pada dekade 90an dua organisasi bekerja untuk mendefinisikan kelanjutan generasi telepon selular berikutnya. Mereka menyebutnya generasi ketiga (3G). Generasi ketiga ini hadir dengan tujuan mengeliminasi incompatibility hasil dari berbagai macam versi dari generasi kedua dan akhirnya menjadi sistem global yang sejati.
Disamping mencoba mengatasi incompatibility antar sistem sebuah sistem 3G diharapkan akan mendapatkan kualitas channel suara yang lebih baik dari generasi sebelumnya dan kemampuan dalam mengirimkan data broadband hingga 2 Mbps (setara dengan 1 E1 = 2,048 Mbps). Sayang sekali kedua organisasi tersebut (masing-masing organisasi menelurkan standardisasi masing-masing yakni WCDMA dan CDMA2000) gagal dalam melakukan rekonsiliasi perbedaannya, hasil akhirnya kita bisa melihat pengenalan akan dua macam versi dari generasi ketiga telepon seluler. Bahkan sebagai tambahannya, China saat ini dalam tahapan untuk mengimplementasikan versi ketiga dari 3G.
Dalam perjalanannya menuju generasi ketiga, diciptakanlah sebuah sistem yang disebut Sistem 2,5G. Sistem ini adalah kondisi perantara dari 2G ke 3G. Standardisasi yang dikenal pada generasi ini seperti EDGE, GPRS, 1XRTT. Pada dasarnya 2,5 G didesain untuk meningkatkan kapasitas kanal frekuensi radio dari teknologi 2G dan memperkenalkan layanan data hingga kecepatan 384 kbps. Aspek paling penting dari generasi 2,5 adalah kanal data dioptimasi untuk paket data yang akan memperkenalkan media akses ke internet melalui perangkat mobile entah itu telepon, laptop ataupun PDA.
Berdasarkan perkembangan sejarah yang telah tertulis, indikasi munculnya sebuah generasi baru akan terjadi setiap satu dekade (sekitar sepuluh tahun), kenyataan ini memunculkan semangat untuk memulai kelahiran dari generasi keempat dalam komunikasi telepon bergerak.
Referensi :
[1] Jawad Ibrahim.”4G Features” at jaibrahi@bechtel.com issued date December 2002.
Juli 25, 2008
Dari 1G ke 4G (brief history 1of3)
Dua generasi pertama telepon seluler…
Sebelum membahas lebih lanjut tentang teknologi 4G ada baiknya kita mengenal terlebih dahulu perkembangan telepon selular dan layanan yang dibawa masing-masing generasi dari generasi yang pertama hingga akhirnya menginjak pada generasi keempat ini.
Dimulai dengan sebuah desain tentang telepon yang bisa dibawa kemana saja, pada dekade 70an diciptakanlah sebuah sistem telepon bergerak yang kemudian dikenal sebagai telepon bergerak generasi pertama (1G). Sebuah sistem awal yang didasarkan pada teknologi analog dan struktur dasar seluler dari komunikasi bergerak.
Sistem ini mulai diimplementasikan pada tahun 1984. Layanan yang menjadi andalan pada generasi pertama ini adalah layanan suara analog. Standardisasi yang digunakan pada generasi pertama ini adalah standardisasi semacam AMPS, TACS dan NMT. Pada generasi pertama ini data bandwidth yang mampu dilewatkan hanya sebesar 1,9 kbps dan dengan menggunakan sistem multiplexing FDMA (sistem multipleksing berdasar pembedaan dan pembagian frekuensi).
Sistem generasi kedua (2G) didesain pada dekade 80an dan mulai diimplementasikan pada awal dekade 90an atau sekitar 1991. Secara garis besar masih digunakan untuk layanan suara namun secara perlahan sudah mulai beralih ke teknologi digital. Sistem 2G menyediakan layanan komunikasi data dengan teknologi circuit-switched dengan kecepatan rendah.
Sisi lain dari perkembangan teknologi 2G adalah makin kentaranya perlombaan untuk mendesain dan mengimplementasi teknologi 2G yang lebih baik antar bagian dunia terhadap bagian dunia lain. Perlombaan ini telah memunculkan berbagai variasi teknologi dengan standardisasi yang tidak compatible antara satu dengan yang lain. Contoh perbedaan yang ada seperti standardisasi GSM (Global System for Mobile Communication) umumnya digunakan di dunia belahan Eropa, TDMA (Time Division Multiple Access) sering digunakan di Amerika Serikat, PDC (Personal Digital Cellular) banyak digunakan di Jepang dan CDMA (Code Division Multiple Access) digunakan di bagian lain di Amerika Serikat.
Secara umum layanan 2G yang berkembang, baik itu menggunakan standardisasi apa pun, mengedepankan layanan suara dengan sistem digital serta mulai memperkenalkan teknologi layanan pertukaran data. Layanan pertukaran data ini masih tergolong sederhana karena masih dibatasi bandwidth 14,4 kbps. Layanan ini sering dikenal masyarakat dengan istilah layanan pesan singkat atau SMS (Short Message Service).
0 komentar:
Posting Komentar